LAMPU MERAH

Siang itu aku mau ke kapal.
Posisi kapal sementara ngedok di galangan Loa Gagak.
Ke arah hulu sungai Mahakam, sudah dekat Tenggarong kalau dari Mess Mangkupalas.
Tapi aku bawa titipan kue yang harus diantar dulu kerumah tante di jalan Pirus,Samarinda.

Mau tidak mau harus di antar dulu daripada dibawa ke kapal.
Nanti bisa habis duluan kalau ketahuan konco-konco.
Aku diantar teman pakai sepeda motor karena ke galangan tidak ada trayek angkot yang ke sana.
Dari Samarinda Seberang ke arah jembatan Mahakam, jalanan mulai terasa padat.
Ditambah lagi dengan tingkah sebagian pengendara sepeda motor yang nggak mau mengalah.
Menyelinap di antara mobil-mobil yang mulai terjebak kemacetan jalanan.

Selepas dari jembatan Mahakam kita tertahan lampu merah, soalnya mau belok kanan ke Samarinda.
Kendaraan dari Samarinda ke arah Loa Bakung masih jalan.
Lampu hijau menyala kita berbelok kekanan.
Tapi tiba-tiba, SIUUUNG WUUUS....!!!!

Sebuah sepeda motor dari arah Samarinda memotong di depan kita.
Seharusnya dia sudah stop karena sudah lampu merah.
Aku menoleh untuk melihat siapa pengendaranya, dan aku pun tersenyum kecut karena salah duga.
Pengendaranya bukan anak-anak yang biasanya trek-trekan di jalanan, tapi wanita yang membonceng anak kira-kira berusia 3-4 tahun, yang entah anaknya atau bukan.

Kalau pengendara di depan kita tidak mengerem, mungkin saja terjadi tabrakan.
Aku nggak habis pikir,kok bisa-bisanya dia ambil resiko hanya karena tidak mau tertahan 2 menit saja.
Seandainya terjadi tabrakan apakah dia sudah siap dengan resiko yang akan menimpa dia dan anaknya.

Hmmmm, aku cuma bisa menarik nafas panjang dengan pikiran yang nggak karuan.
Syukurlah tidak terjadi apa-apa.
Kami pun meluncur kembali melanjutkan perjalanan.

No comments:

Post a Comment