2 TAHUN DI TB. MR 702


Tidak terasa sebulan lagi atau tepatnya bulan Februari nanti aku sudah genap 2 tahun bekerja dikapal TB.MR 702.
Sebelumnya aku kerja di kapal pemadam kebakaran (Fire Fighting Boat) yang beroperasi diarea TOTAL INDONESIE.
Bukan waktu yang singkat dan agak menyimpang dari kebiasaanku selama ini.
Biasanya paling lama setahun atau lebih sedikit aku bekerja disatu kapal.
Sesudah itu mulai tengok kanan kiri untuk cari yang lain.Atau paling tidak aku minta dipindahkan kekapal lain dalam satu perusahaan.

Aku masuk kerja disini secara resmi memang melamar dikantor.
Tapi dibalik itu ada yang menggaransi aku untuk masuk.
Karena rekomendasinya itulah maka aku masuk tanpa prosedur yang berbelit-belit.
Dua tahun kalau diingat memang hanya sekilas tapi bukan hal yang mudah untuk dilalui hari per hari.
Banyak suka duka yang telah aku lalui bersama teman-teman.

Sebenarnya dalam rentang waktu itu ada aja yang menawari aku untuk pindah ketempat lain.
Tapi karena aku masuk atas garansi orang lain maka aku tolak panggilan teman itu.
Tidak enak kita baru masuk sudah mau pindah lagi.
Lebih tidak enak lagi adalah orang yang merekomendasikan kita untuk masuk.
Sudah susah-susah dia berpromosi tentang kita, belum apa-apa kita sudah lari.

Pernah juga aku diminta dari kantor untuk dimutasi kekapal lain yang mungkin lebih baik.
Tapi datangnya pada saat yang tidak tepat, kaptenku saat itu masih cuti/off karena anaknya sakit.
Otomatis akulah wakilnya diatas kapal.
Kalau aku terima tawaran itu berarti dia harus segera naik kekapal tinggalkan anaknya yang lagi sakit.
Aku hanya berfikir bagaimana kalau hal itu terjadi padaku, jadi aku putuskan untuk menolak tawaran untuk pindah.

Tawaran kedua yang juga dari kantor adalah untuk pindah kekapal yang lagi beroperasi melayani Bitung-Halmahera.
Itu adalah tawaran yang menarik juga karena Bitung nggak jauh dari kampungku di Gorontalo.
Jadi kapan kapal masuk Bitung, aku bisa pulang kerumah dengan ongkos yang nggak seberapa dibandingkan aku pulang tiap kali cuti dari Samarinda yang harus lewat Manado baru ke Gorontalo.
Belum lagi ongkos dan waktu 2 hari untuk sampai dirumah.
Otomatis waktu cutiku yang hilang dijalan adalah 4 hari.

Tapi sekali lagi aku tolak karena lagi-lagi datang pada saat yang salah.
Aku baru pulang dari cuti ke Semarang untuk melengkapi Certifikatku.
Pulangnya aku singgah dikampung dan boyongan dengan anak isteri ke Samarinda.
Aku barusan kontrak rumah dan anakku sudah kupindahkan sekolahnya kesini.
Tapi masih belum selesai proses masuknya disekolah yang baru.
Kalau aku tinggal gimana nantinya.

Jadi sekali lagi aku tolak juga tawaran itu.
Dan jadilah aku tetap disini.Jadi penghuni setia TB.MR 702.

CIRI-CIRI MANUSIA TEMAN SETAN

Tulisan ini adalah intisari dari khutbah Jumat di Masjid Shirothal Mustaqiem waktu Walikota Samarinda,Bapak Drs.Achmad Amins MM ikut sholat berjamaah disitu.
Khotibnya masih muda,tapi caranya menyampaikan khotbah kelihatan matang sekali.
Setidaknya itu menurut pendapat saya pribadi.

Indikator yang saya gunakan hanya satu,yaitu saya tidak mengantuk saat beliau menyampaikan khutbah.
Begitupula jamaah lainnya.
Semua kelihatan antusias menyimak apa yang beliau ucapkan walau isi khutbahnya termasuk yang keras dan tegas.
Adapun topik yang dibahas adalah 10 jenis manusia yang menjadi teman setan.
Yang masuk dalam kategori pertama adalah ORANG YANG MENGANGGAP REMEH SHOLAT.

Tanda-tanda dari orang yang menganggap remeh sholat adalah jika dia meninggalkan sholat 5 waktu seolah-olah tidak ada beban dalam dirinya.
Dia merasa cuek aja seolah tidak terjadi apa-apa.
Lain kalau dia kehilangan Hp,seminggu nggak hilang-hilang stressnya.

Kebanyakan orang meninggalkan sholat karena;

1.Sudah Merasa Kaya.
Karena sudah banyak harta maka waktunya hanya habis untuk mengurus hartanya,lupa waktu untuk beribadah.
Padahal sekaya-kayanya manusia sekarang tidak pernah ada yang akan melebihi kekayaan nabi Sulaiman as.Apakah beliau pernah meninggalkan sholat?Tentu saja tidak.
Tapi kenapa kita yang baru punya harta sedikit aja sudah lalai dan menganggap enteng sholat?

2.Karena Merasa Sakit.
Kebanyakan dari kita menjadikan sakit sebagai alasan untuk meninggalkan sholat.
Hanya karena flu & batuk sedikit saja kita sudah nggak sholat.
Bicara mengenai sakit,bisakah kita membandingkan dengan yang pernah dialami nabi Ayub as.
Beliau menderita sakit yang sangat parah selama 16 tahun.
Anak-anaknya meninggal semua dan hartanya habis,tidak ada yang tersisa.
Tapi beliau tidak pernah meninggalkan sholat.
Sholat kalau sakit dan tidak bisa berdiri kita bisa melaksanakannya dengan duduk.
Duduk tidak mampu,boleh shoat sambil berbaring.
Tidak sanggup sholat berbaring dengan isyaratpun masih boleh.
Jadi apalagi alasan kita untuk meninggalkan sholat.

3.Merasa sudah Ganteng.
Ini mungkin terdengar agak klise.Tapi sesungguhnya banyak orang yang karena sudah merasa tampan,gagah,ganteng,cantik sehingga hal itu menyebabkan dia lalai untuk sholat.
Karena sibuknya dia menjual keketampanannya maka habislah waktunya untuk mengurusi hal itu.
Bicara mengenai ketampanan,dari dunia diciptakan sampai saat ini tidak ada orang yang akan melebihi tampannya nabi Yusuf as.

Kata sang Khotib,"Kalau ketampanan itu adalah 100,maka 65% diberikan Allah swt untuk nabi Yusuf as,34% dibagi-bagi untuk semua nabi-nabi yang lainnya dan sisanya yang 1% dibagi-bagi untuk seluruh umat manusia".
Bisakah kita membandingkan ketampanan kita dihadapan nabi Yusuf as?
Dan apakah beliau lalai dengan sholatnya?Tentu saja tidak.
Lalu mengapa kita yang hanya tampan pas-pasan saja sudah lupa dengan sholat?
Maukah kita dimasukan dalam kategori pertama yang menjadi teman setan?
Jawabannya tentu hanya ada didalam hati kita masing-masing.

Tapi bagi yang ingin mendapat dispensasi keringanan untuk tidak sholat,ada 2 kategori yang harus kita penuhi.
Kategori pertama adalah orang yang belum akil balik atau belum dewasa yang ditandai dengan belum pernah mimpi basah.
Kategori kedua adalah orang yang hilang ingatan atau gila.
Itulah orang-orang yang diberi keringanan untuk boleh tidak sholat.

Apakah kita mau dimasukkan dalam 2 kategori tersebut?Sekali lagi hanya diri kita sendiri dan Allah swt yang tahu.

SHOLAT JUMAT BERSAMA BAPAK WALIKOTA

Hari Jumat lagi,akupun malas ke kapal lagi.
Mana hari hujan dari pagi, komplit sudah alasan untuk malas ke kapal.
Maunya nyuci pakaian dulu. Sudah banyak pakaian kotor yang numpuk.
Tapi lagi-lagi malasnya bukan main.
Jadi habiskan waktu aja nunggu jam sholat sambil nonton tv.

Untung aja pas jam sholat hujannya reda.
Aku jalan kaki aja ke masjid karena memang dekat dari rumah.
Namanya Masjisd Shirothal Mustaqiem.
Aku pernah baca dikoran lokal,Masjid ini konon adalah masjid tertua di Samarinda.
Tapi tahun berdirinya aku sudah lupa.

Bangunannya sendiri terbuat dari kayu mulai dari atap sampai bangunan dasar.
Sejak dari pertama dibangun sampai sekarang sudah mengalami perbaikan dan perluasan bangunan fisik.
Tapi tetap mempertahankan bentuk asli dari awalnya.
Kapan-kapan aku harus menulis riwayat masjid ini.
Tapi sumber datanya dari mana ya?

Sampai di depan halaman masjid aku melihat kok banyak kendaraan dinas dan motor polisi.
Mungkin aja ada orang penting yang ikut sholat disini.
Kalau nggak ngapain sampai ada mobil dan motor patroli polisi yang mengawal.

Dugaanku memang betul.
Rupanya Walikota Samarinda,Bapak Drs.Achmad Amins MM yang datang untuk ikut sholat disini.
Menurut yang pernah aku baca beliau memang banyak membantu pemugaran masjid ini.
Dan kedatangan beliau kali ini juga sekalian menyerahkan bantuan Sound System untuk mesjid.
Begitu informasi yang aku dengar dari pengumuman panitia.

Semoga bantuan beliau bermanfaat untuk kemaslahatan masjid dan jamaahnya.
Dan semoga pula beliau selalu mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah swt dalam menjalankan tugas-tugasnya. Amin!!!

ONHIRE


Hari ini sebenarnya aku malas kekapal.Kerjaan boleh dibilang sudah rampung semua.
Tinggal menunggu kapan ditelpon sama pencharter kapal bisa aja langsung meluncur ke Nubi/SPU.Lagipula ini hari Jumat,mumpung masih didarat sempat-sempatkan dulu sholat.Nanti kalau kapal sudah operasi susah kedarat,mana sempat lagi.

Tapi belum lagi jam 10.00 aku ditelpon Hendrik,Chieff Officer Equator 1.Dia lagi dikantor dan katanya,kapten atau aku harus kekantor untuk tandatangani surat Ohire dari pencharter.Berarti kapal sudah mau berangkat nih.

Aku telpon ke kapten ngasih tahu beritanya dan aku lagi yang disuruh kekantor buat tandatangani suratnya.Mau nggak mau harus cabut kesana.Tapi gimana ya,stempelnya ada dikapal sedangkan aku dirumah.
Ahhh.....,ada akal.Aku suruh aja Second Officer bawa motor jemput aku dirumah.Jadi aku dapat ojek gratis lagi.

Sampe dikantor Virly sudah nyodorin suratnya.Baca-baca sejenak langsung aja aku tandatangani suratnya.Statusnya Onhire hari ini juga.Itu artinya kapal harus berangkat ke GTS X/NUBI hari ini juga.Wah.....belum belanja apa-apa nih.Jangan-jangan odol sama sabun mandiku sudah habis.

Tapi ternyata informasi dari pak Iwan kapal belum berangkat hari ini.Cuaca dilaut masih kencang ombaknya.Betul juga,KM.Teratai Prima aja sampe tenggelam tanggal 11 Januari 2009 yang lalu.200 orang lebih penumpangnya masih dicari dilaut.Baru beberapa orang aja yang sudah ditemukan.Ada yang masih hidup,ada juga yang sudah jadi mayat.

Heran juga aku,kok kapal belum mau dioperasikan tapi sudah tandatangan Onhire.Kebiasaan selama ini adalah kapal disuruh berangkat dulu kelokasi kerja pemakai.Setelah sampai disana baru dibuatkan surat Onhire tanda kapal mulai dipakai kerja.Mungkin aja pencarternya takut kapal kita diserobot orang,jadi diikat duluan supaya nggak ada lagi yang bisa ambil selain dia.
Hmmm,boleh juga.

KERANJANG TELUR MR.OBAMA

Tanggal 20 Januari 2009, Barack Obama resmi dilantik menjadi presiden Amerika yang ke-44.
Inaugurasi pelantikannya dihadiri lebih dari 2 juta orang dan disiarkan ke berbagai belahan dunia secara langsung termasuk Indonesia.
Semua orang larut dalam kemeriahan acara tersebut dan berharap akan sebuah perubahan besar darinya seperti yang dijanjikan dalam kampanyenya.

Masalahnya adalah perubahan macam apa yang bisa kita harapkan dari Obama dan Amerika?
Ibarat orang yang sedang memegang telur, saya melihat banyak diantara kita yang dengan antusias dan sukarela menaruh telur-telur tersebut di keranjang Mr.Obama.
Dengan angan-angannya sendiri kita berharap padanya, kelak telur yang kita titipkan itu akan kembali kepada kita dalam bentuk matasapi,dadar atau martabak malabar.
Yang tidak pernah kita pikirkan adalah saking banyaknya orang yang menaruh harapan padanya sehingga mampukah dia memenuhi harapan tersebut?
Ataukah harapan kita itu sejalan dengan pemikirannya?

Saya khawatir keranjang Mr. Obama tidak mampu untuk menampung semua telur harapan itu sehingga akan kelebihan beban.
Kalau sudah demikian maka bersiplah kita untuk melihat telur-telur itu pecah satu persatu berjatuhan dari keranjangnya.
Adalah lebih bijak bagi kita untuk tetap menggenggam telur-telur harapan itu supaya bisa kita olah sesuai keinginan dan kebutuhan kita.
Kalaupun toh kita hanya bisa bikin telur dadar yang hangus, setidaknya kita sendiri menghanguskannya, bukan Mr.Obama.

JUARA 2


Siang tadi aku menerima sms dari isteri.
Isinya singkat aja cuma 3 kata "Pa,anakmu juara 2".
Nggak pake embel-embel lainya, cuma itu aja.
Wah.... rupanya hari ini penerimaan Raport kelas 1 SD dan Fifi, anakku yang sulung dapat juara/rangking 2.

Bahagia rasanya membaca sms itu walau aku tidak bisa hadir disana.
Maklum lagi on board tapi kapalnya lagi dok.
Bagi aku pribadi bukan juara atau ranking yang utama.
Yang lebih penting dari itu adalah apakah dia memahami dan menguasai pelajarannya dengan baik.
Tidak selamanya nilai yang ada di raport mencerminkan apa yang di  dalam otak.

Lagipula aku tidak pernah menargetkan dia harus juara.
Kalau memang dapat ya disyukuri aja dengan wajar, jangan berlebihan.
Tidak baik rasanya kalau kita membebani anak dengan target harus juara sekian, harus ranking sekian.
Sang anak akan merasa terbebani dengan target orang tua dan mungkin itu tidak baik buatnya.

Sah-sah saja kita ingin melihat anak kita berhasil tapi jangan karena hal itu kita malah menjadikannya bagai mesin yang bisa kita setel untuk harus selalu berada di level yang kita inginkan.
Kalau semua orang tua mengharapkan anaknya juara 1, 2, 3 lantas siapa lagi yang harus berada ditempat sesudahnya?

Tidak sedikit anak yang stress karea tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya yang kadang terlalu muluk.
Tiap anak berhak untuk menjadi dirinya sendiri lepas dari bayang-bayang kita supaya dia bisa mandiri nanti.
Yang perlu kita lakukan adalah menjaga jangan sampai dia melenceng dari jalan yang ditempuhnya.

Wah-wah, kok pikiranku jadi ngelantur kemana-mana nih.
Aku langsung telepon balik untuk bicara dengannya.
Tidak lupa memberikan pujian supaya dia tahu walau bapaknya jauh tetap punya perhatian padanya.
Dan seperti biasa dia cuma ketawa-ketawa saja di telepon.
Ahhh, papa jadi kangen sama kau anakku, sama adikmu Ilham juga.
Hmmmm, tiba-tiba aku jadi kangen pulang ke rumah.

Samarinda, 17 Jan 2009

TANGGUNG JAWAB IS THE FIRST

Ini cerita tentang sahabatku.
Kerjanya ya, dikapal juga macam aku donk.
Posisinya sebagai Mualim I alias Chief Officer di Tug Boat(Kapal Tunda).
Kapalnya biasa menarik tongkang muatan batubara.
Nakhodanya pindah ke kapal di perusahaan lain, mungkin penghasilan disana lebih besar.
Iya toh, kalau nggak mana mau dia pindah kesana.
Jadi tinggal dia aja Perwira Deck.
Maklum nggak pake Mualim II alias Second Officer.

Karena dipercaya perusahaan, dia disuruh cari Nakhoda baru yang cocok dengan dia.
Supaya di kapal kompak kerjanya, kira-kira begitu maksudnya.
Di Mess kebetulan ada kawan yang lagi stand by yang ijasahnya sesuai permintaan kantor.
Setelah diajukan kekantor langsung diterima karena ada yang "Menggaransi".
Jadilah mereka berduet dikapal itu.

Tapi belum seminggu si Chief dipanggil temannya yang lain untuk bergabung diperusahaannya.
Kalau dihitung-hitung sih memang lebih bagus perusahaan tempat temannya manggil.
Cuma gimana mau pindah,dia baru aja menggaransi teman untuk masuk kesitu sekarang malah dia sendiri yang mau keluar.
Dengan berat hati dia tolak ajakan temannya itu.
Seminggu kemudian giliran Nakhoda yang dia kasih masuk kesitu yang dapat tawaran dari temannya juga untuk pindah.

Waktu itu aku ada di Mess bersama dengannya.
Dia bingung juga untuk ambil keputusan.
Mau ditolak peluangnya bagus dan nggak mungkin datang lagi.
Mau diterima dia juga nggak enak perasaan sama Chief.
Minggu kemarin Chief menolak ajakan temannya untuk pindah karena nggak mau tinggalkan dia disitu.
Aku cuma bisa manggut-manggut saja karena itu bukan masalahku.

Ehhh....tiba-tiba aja Chief datang ke Mess,karena kapal memang masih stand by belum tahu kapan ada berita untuk berangkat.
Si Nakhoda pun memberitahu Chief kalau dia ada tawaran dari temannya,cuma dia mersa nggak enak karena baru kerja 2 minggu sudah mau keluar lagi.

Diluar dugaan Chief malah suruh dia untuk menerima tawaran itu,karena Chief juga mendapat tawaran baru lagi dari perusahaan lain.
Kesimpulannya mereka berdua mau hengkang bersama dari kapal itu.
Yang satu berkemas menyiapkan berkas lamarannya, yang satunya lagi buru-buru untuk mandi.

Hmmmm, aku jadi berfikir kok dalam 2 minggu ini mereka berdua dapat 3 peluang untuk memperoleh tawaran kerja baru.
Sedangkan aku sudah hampir 2 tahun masih belum mendapat juga peluang yang lebih baik dari posisiku yang sekarang.
Selesai menyiapkan semuanya mereka bersiap untuk pergi ketujuan masing-masing.

Tiba-tiba Handphone si Chief berbunyi.
Ternyata berita dari kantornya bahwa kapal mau diberangkatkan sore ini juga dan mereka disuruh stand by dikapal.
Kami bertiga hanya bisa bengong untuk sesaat.
Selangkah lagi mau pindah ternyata ada yang ngerem.
Setelah bertukar pendapat akhirnya mereka berdua membatalkan niat untuk pindah.

Aku pun bertanya, "Kenapa nggak jadi pindah"?
"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan.
Aku kan masih status kerja, jadi harus bertanggung jawab dengan pekerjaan yang sudah ada.
Yang disana itu baru sekedar bayangan" jawab Nakhoda.
"Iya, apa nanti tanggapan orang kantor kalau kita berdua turun bersamaan sedangkan kapal sudah siap untuk berangkat" Chief menyahut juga.

Wooow, jawaban yang sederhana tapi memang mengandung kebenaran.
Aku kagum juga dengan keputusan mereka yang melepas peluang bagus yang biasanya susah didapat karena nggak mau dianggap lari dari tanggung jawab.
Setelah ngobrol ngalor-ngidul mereka pun langsung kembali kekapalnya.
Aku sendiri lagi di Mess karena yang lain sedang keluar juga.
Karena sudah merasa lapar aku pun kedapur.

Dan........
Nggak ada makanan apapun didapur karena dari pagi belum ada yang memasak.
Tadi pagi memang kita beli nasi kuning diluar buat sarapan.
Busyet dech......!!!!!!

MENUNGGU

Tidak terbantahkan lagi, pekerjaan yang paling menjengkelkan adalah "Menunggu".
Entah itu menunggu pacar yang minta jemput sehabis kuliah.
Menunggu istri yang lagi sibuk belanja di supermarket.
Apalagi menunggu kapan orang yang pinjam uang sama kita sadar dan mau bayar utangnya.

Tanpa harus minta bantuan lembaga survey pun aku yakin kalau 10 orang ditanya pasti 9 orang setuju dengan pendapatku.
Yang 1 orang nggak setuju karena dia lagi menungu durian jatuh dari pohon.
Tentu saja dia enjoy, tapi kalau duriannya jatuh dikepalanya tentu lain lagi pendapatnya.

Mengenai tunggu-menunggu, aku lagi sebal juga sekarang.
Gimana nggak kesal, sudah capek-capek menyiapkan semuanya untuk berangkat, tapi sampai sekarang kapal belum berangkat juga.
Minggu kemarin kapal diinspeksi sama calon pencharter.
Rekomendasinya banyak yang harus dibenahi, diganti, dan dilengkapi peralatan.
Semuanya dituruti kantor supaya kapal segera berangkat untuk beroperasi.
Abk juga mengerjakan apa-apa yang dirasa kurang beres, sehingga kapal terlihat kinclong.

Seudah itu kapal diinspeksi kembali untuk mengecek apakah rekomendasi yang diminta sudah dipenuhi.
Hasilnya OK, kapal siap berangkat.
Tapi ini sudah mau 2 minggu kok belum ada berita lanjut untuk berangkat.
Siapa yang nggak jengkel.Tapi mau bilang apa?
Kita-kita cuma bisa menunggu saja dan menunggu terus karena memang hanya itu yang bisa kita lakukan.

LAMPU MERAH

Siang itu aku mau ke kapal.
Posisi kapal sementara ngedok di galangan Loa Gagak.
Ke arah hulu sungai Mahakam, sudah dekat Tenggarong kalau dari Mess Mangkupalas.
Tapi aku bawa titipan kue yang harus diantar dulu kerumah tante di jalan Pirus,Samarinda.

Mau tidak mau harus di antar dulu daripada dibawa ke kapal.
Nanti bisa habis duluan kalau ketahuan konco-konco.
Aku diantar teman pakai sepeda motor karena ke galangan tidak ada trayek angkot yang ke sana.
Dari Samarinda Seberang ke arah jembatan Mahakam, jalanan mulai terasa padat.
Ditambah lagi dengan tingkah sebagian pengendara sepeda motor yang nggak mau mengalah.
Menyelinap di antara mobil-mobil yang mulai terjebak kemacetan jalanan.

Selepas dari jembatan Mahakam kita tertahan lampu merah, soalnya mau belok kanan ke Samarinda.
Kendaraan dari Samarinda ke arah Loa Bakung masih jalan.
Lampu hijau menyala kita berbelok kekanan.
Tapi tiba-tiba, SIUUUNG WUUUS....!!!!

Sebuah sepeda motor dari arah Samarinda memotong di depan kita.
Seharusnya dia sudah stop karena sudah lampu merah.
Aku menoleh untuk melihat siapa pengendaranya, dan aku pun tersenyum kecut karena salah duga.
Pengendaranya bukan anak-anak yang biasanya trek-trekan di jalanan, tapi wanita yang membonceng anak kira-kira berusia 3-4 tahun, yang entah anaknya atau bukan.

Kalau pengendara di depan kita tidak mengerem, mungkin saja terjadi tabrakan.
Aku nggak habis pikir,kok bisa-bisanya dia ambil resiko hanya karena tidak mau tertahan 2 menit saja.
Seandainya terjadi tabrakan apakah dia sudah siap dengan resiko yang akan menimpa dia dan anaknya.

Hmmmm, aku cuma bisa menarik nafas panjang dengan pikiran yang nggak karuan.
Syukurlah tidak terjadi apa-apa.
Kami pun meluncur kembali melanjutkan perjalanan.

WELCOME TO MY HOME


Wooow ....!!!!!
Akhirnya jadi juga aku bikin Blog Pribadi.
Sebenarnya sih sudah lama pingin bikin, tapi karena banyak hal yang jadi pertimbangan sehingga tertunda terus,diantaranya:

1. Nggak ingin bikin Blog jadi-jadian.
Habis bikin nggak pernah lagi dibuka,apalagi diupdate.

2. Tempat kerja yang tidak mendukung.
Klo kerja kantoran sih enak,komputer sudah didepan mata tinggal kita saja yang mau make apa nggak.
Aku kerjanya di atas air,bisa berminggu-minggu baru bisa kedarat.
Trus kapan update Blog kalau di darat waktu habis untuk keluarga.

3. Plus-Minus Blog.
Akhir-akhir ini ada Blog yang dianggap bermasalah karena memang disalah gunakan untuk tujuan yang tidak baik.

Itulah mungkin sebagian yang jadi penghambat sehingga aku jadi maju-mundur untuk bikin Blog pribadi.

Tapi sudahlah,kan blogku sudah jadi juga walau boleh dibilang baru fondasinya aja.
Maklum belum diutak-atik,jadi masih terlihat polos dan culun.
Nggak apa-apa deh,namanya juga newbie.
Ntar pelan-pelan diedit kalau ada waktu dan ide.
Ok,segitu dulu deh.

Moga-moga ini nggak akan jadi postingan pertama dan terakhir.