Sebulan Di Vietnam

Saya dan Alamsyah berfoto di depan pelabuhan Cai Cui,Can Tho - Vietnam

Sebulan sudah kapal stand by di Can Tho,Vietnam menunggu berita tanpa kepastian.
Sejak rusak mesin induk sebelah kiri otomatis kapal tidak bisa beroperasi lagi dan hanya menunggu keputusan dari kantor di Jakarta.

Rencananya memang akan diperbaiki disini dan sudah dikirim 2 orang mekanik dari Samarinda untuk mengecek kerusakan yang terjadi.
Setelah dilakukan pengecekan ternyata kerusakan yang terjadi cukup parah.
Mengganti sparepart yang rusak hampir sama nilainya dengan membeli mesin baru.
Belum lagi sewa docking yang entah butuh berapa lama.
Bos jadi maju - mundur mau ambil keputusan final.
Jadilah kita terkatung - katung tanpa berita yang pasti entah mau kemana?
Perbaikan di Vietnam,ke Batam atau perbaikan di Samarinda.
Semua serba nggak jelas,karena beritanya berubah terus.

Tiap hari kerjaan kita hanya nongkrong saja dikapal.
Kalau sore paling pergi kekantin didepan pelabuhan Cai Cui,sekedar minum teh botol sambil sesekali menggoda gadis penjaga kantin.
Itupun susah nyambung karena speak yang nggak ketemu.
Paling hanya bisa sepotong kata yang sudah dihafal dengan susah payah dari kamus Vietnamesse - English.

Jalan - jalan ke kota Can Tho juga bisa tapi harus punya modal ekstra.
Soalnya dari pelabuhan ke kota tidak ada angkutan umum,jadi harus naik taksi pulang - pergi.
Belum lagi kalau ingin belanja,masak cuma jalan - jalan saja?
Banyak pernak - pernik yang bisa dibeli untuk dijadikan oleh - oleh kalau nantinya puang kampung.
Tapi semuanya terpulang lagi pada kondisi keuangan.
Maklum kapal sudah sebulan nongkrong disini,pengeluaran harus dihitung sedetail mungkin kalau tidak ingin tekor.

Kalau mau hemat ya nongkrong saja dikapal sambil melihat - lihat perahu yang hilir - mudik di sungai Mekong.
Untung masih bisa facebook-kan dari Hp dengan kartu Viettel,jadi nggak terlalu suntuk tiap harinya.

Hmmmmm,rasanya sudah tak sabar lagi untuk berlayar.
Tapi mau bagaimana lagi,kondisi mesin kapal yang rusak masih perlu perbaikan.
Tapi sampai kapan kita akan disini?
Mana sudah dekat bulan puasa lagi.
Apa kita harus puasa dan lebaran di Vietnam?

TROUBLE ENGINE JILID III - GAME OVER

Can Tho 16 Juli 2009.
Setelah dipontang - panting ombak selama 6 hari 6 malam sampai juga kapal dimuara Can Tho.
Lumayan juga ombaknya,mencapai 4 - 5 meter.
Kapal - kapal kecil jenis Tug Boat yang menarik tongkang pasir yang mau keluar dari Vietnam dilarang berlayar karena ombak dianggap cukup berbahaya bagi pelayaran.
Sudah sore kapal kita mulai masuk alur sungai Mekong setelah minta ijin ke kepanduan setempat.
Memang biasa dari laut menuju kepanduan Tug Boat tidak dipandu.
Dari stasion Pilot barulah pandunya naik sampai dilokasi muat di Can Tho Port.

Menjelang Isya kapal sampai di stasion Pilot dan berlabuh menunggu untuk dipandu masuk besok pagi.
Subuh menjelang pagi pandu naik dan kapal melanjutkan pelayaran.
Tapi belum satu jam berlayar mesin induk kiri mati dan susah distart kembali.
Untung saja pandunya tidak rewel dan mau melanjutkan perjalanan dengan satu mesin saja.
Sampai kapal tiba dan berlabuh Cai Cui port pun mesin tetap tidak bisa distart lagi walau sudah diusahakan dengan segala cara.

Setelah kapal berlabuh dengan aman barulah dilakukan pengecekan mendetail terhadap mesin induk kiri.
Hasilnya adalah mesin rusak berat dan harus ganti crankshaft.
Semua kru terlihat loyo mendengar berita itu,karena berarti kapal harus masuk dok lagi untuk ganti crankshaft atau sekalian ganti mesin.
Masing - masing dengan jalan pikirannya sendiri -sendiri.
Itu karena harus nongkrong lagi di dok untuk menunggu pemasangan mesin baru.

Setelah tertatih - tatih selama enam bulan dan selalu mengalami problem setiap trip,akhirnya mesin rusak permanen.
Satu hal yang patut disyukuri walau dalam keadan begini adalah,mesin tidak mengalami kerusakan dilaut saat ombak sedang mengamuk waktu kita dalam pelayaran dari Singapore ke Vietnam.
Kalau kerusakan terjadi dilaut,belum tahu bagaimana keadaan akhirnya.
Dengan running dua mesin saja kapal cuma merayap karena dihajar ombak,apalagi cuma jalan dengan satu mesin.
Bisa - bisa kita terdampar entah kemana.

Setelah semuanya dicek dengan baik,hasilnya dilaporkan kekantor di Jakarta.
Keputusannya adalah menunggu mekanik untuk datang ke Vietnam mengecek kerusakan dan akan ditentukan kemana kapal akan dok.
Yah,berakhir sudah perjalanan yang panjang dan melelahkan selama ini.
Tapi ujungnya belum bisa ditebak akan mengarah kemana?