TONGKANG MENABRAK RUMAH DI SUNGAI BARITO

Belum lama berselang sebuah kapal tenggelam di sungai Barito.
Kemarin kecelakaan terjadi lagi di sungai Barito juga.
Sebuah Tongkang ukuran 220 feet yang di tarik Tug Boat MARINE 09 menabrak rumah warga yang berada di pinggiran sungai.

Insiden tersebut terjadi kemarin,Minggu tanggal 22 Mei 2011 jam 08:00 di desa Benao,Kabupaten Barito Utara propinsi Kalimantan Tengah.
Akibatnya beberapa rumah warga hancur beserta perahu yang sedang ikat di situ.

Kapal tersebut menarik tongkang yang berisi batubara sekitar 3000-an Metrik Kubik.
Saat melintas di sungai yang padat rumah lanting dipinggir sungai itu tiba - tiba salah satu mesin induknya mati.
Tidak lama kemudian mesin induk yang kedua juga mati,jadi kedua mesin induk mati semua.

Kapal tidak punya tenaga sehingga tongkang bergerak tidak terkendali.
Tongkang baru berhenti sesudah menabrak perahu dan rumah di pinggir sungai.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu,tapi kerugian material cukup banyak.

Sampai saat ini kapal beserta tongkang masih di ikat dekat kampung.
Sementara pendataan kerusakan masih berlangsung.
Ganti rugi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena banyak rumah dan perahu yang hancur.
Demikian informasi yang saya terima dari teman yang ikut mendata kerusakan di tempat kejadian.

ROUTE ALUR MASUK MUARA BARITO, BANJARMASIN

1. OUTER BAR :
03° 39,660'S / 114° 28,610'E

Hal : 006° , Jarak : 4,22 nm

2. KERANGKA :
03° 35.460'S / 114° 29.069'E

Hal : 006° , Jarak : 4.01 nm

3. TOREN PENDEK :
03° 31,470'S / 114° 29,502'E

Hal : 011° , Jarak : 4,55 nm

4. TELAN 1 :
03° 27,000'S / 114° 30,370'E

Hal : 346° , Jarak : 0,58 nm

5. TELAN :
03° 26.440'S / 114° 30.235'E
Total Jarak : 13,3 nm.

  • Alur Muara Barito adalah alur yang baru,dibuat lebih pendek dari alur yang lama.
  • Alur lama tidak digunakan lagi karena sering terjadi pendangkalan oleh timbunan pasir.
  • Pemeliharaan pengerukan alur baru masih berlangsung sampai saat ini.
  • Alur baru terhitung agak sempit di bandingkan alur masuk muara sungai di daerah lainnya.
  • Bagi Tug Boat yang menarik tongkang berisi muatan sedapat mungkin tidak boleh menyalip kapal lainnya karena bepotensi kandas kalau terlalu menyimpang dari track haluan.
  • Teloransi untuk menyimpang dari track garis haluan adalah 0,03 NM,kalau sudah menyimpang lebih dari 0,05NM sudah berpontensi untuk kandas.
  • Komunikasi antar kapal selama berlayar di alur adalah channel 12 radio VHF

ROUTE MASUK ALUR MUARA PEGAH, SAMARINDA

1.LUAR BUOY NO. 3 :
    0° 59.475’S - 117° 20.231’E

2. BUOY NO. 3 :
     0° 59.330’S - 117° 20.139’E

3. BUOY NO. 5 :
     0° 58.000’S - 117° 18.850’E

4. BUOY NO.7 :
     0° 56.600’S - 117° 18.550’E

5. BOUY NO. 9 :
     0° 54.881’S - 117°18.211’E

6. BUOY NO. 11 :
     0° 53.050’S - 117° 18.300’E

7. BUOY NO. 13 :
     0° 51.537’S - 117° 18.370’E

8. BUOY NO. 6 :
     0° 50.894’S - 117° 18.403’E

SATU LAGI KAPAL TENGGELAM DI SUNGAI BARITO

Kecelakaan kapal terjadi lagi di sungai Barito.
Selasa tanggal 10 Mei 2011 sekitar pukul 22.00 wib sebuah kapal jenis Tug Boat  bernama TB. FRANSISCUS 03 terbalik dan tenggelam di sungai Barito.
Lokasi kecelakaan kurang lebih 3 Km ke arah hulu desa Teluk Timbau, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Saat kecelakaan terjadi kapal sedang menarik tongkang dengan muatan batubara.

Kapal ini memang biasanya menarik tongkang batubara dari hulu sungai Barito.
Tongkang yang berisi batubara 3000-an Metrik Ton ini dibawa dari Muara Tuhup tujuan Teluk Lele di desa Damparan.
Selama ini operasi berjalan seperti biasa saja tanpa kendala yang berarti.
Sama juga seperti kapal – kapal lain yang juga beroperasi melayani rute tersebut.

Tadi malam seperti biasa kapal ini tiba lagi di Teluk Timbau setelah berlayar dari hulu sungai.
Kapal hendak berputar untuk tambat di atas desa Teluk Timbau.
Ini karena lokasi tambat untuk bongkar di Teluk Lele masih penuh dengan tongkang.
Jadi kalau antri menunggu giliran memang harus tambat dulu di Teluk Timbau.

Pada saat olah gerak berputar untuk tambat tongkang itulah terjadi kecelakaan.
Kapal tidak bisa mengimbangi laju tongkang yang masih meluncur mengikuti arus sungai.
Akibatnya kapal terbalik dan langsung tenggelam karena tali towing yang menghubungkan kapal dan tongkang  tidak sempat dilepas oleh abk.
Kejadiannya berlangsung sangat cepat,demikian kata saksi mata yang melihat kejadiannya.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Karena abk yang hanyut ke sungai langsung ditolong oleh perahu Mooring.
Perahu Mooring tersebut tujuannya ke kapal itu karena memang biasa membantu untuk mengikat tali tambat tongkang ke darat.
Siapa sangka kalau malam tadi mereka yang malah jadi tim penolong bagi awak kapal yang hanyut ke sungai sesudah kapalnya tenggelam.

Kru Kapal Sinar Kudus Bebas Dari Bajak Laut

Setelah 40 hari disandera bajak laut,akhirnya kru kapal Sinar Kudus bebas.
Mereka dilepas setelah perusahaan memberikan uang tebusan yang diminta para perompak.
Kita patut bersyukur sebab tidak ada yang menjadi korban selama kru dan kapal disandera.
Walaupun tentu saja mereka tertekan,stres dan was - was akan keselamatannya.
Semua itu telah lewat dan akhirnya mereka dapat kembali ke tanah air.

Pihak perusahaan sudah melakukan yang terbaik untuk membebaskan para awak kapal.
Apresiasi yang tinggi juga perlu kita tujukan kepada Satuan Tugas TNI Angkatan Laut yang turut mengawasi jalannya pembebasan.
Sebenarnya sudah ada rencana untuk menyerbu kedalam kapal yang saat itu masih dikuasai sandera.
Tapi mengingat keselamatan awak kapal yang terancam,maka operasi dibatalkan sambil menunggu perompak turun dari kapal barulah diserbu.
Karena perompak tidak turun bersamaan maka penyerangan tidak bisa segera dilakukan,karena masih ada yang lain di atas kapal.

Akhirnya kelompok 4 orang perompak yang terakhir turun dari kapal berhasil ditumpas TNI Angkatan Laut.
Ke 4 perompak itu tewas di terjang peluru dan tenggelam ke laut.
Selanjutnya kapal dikawal ke wilayah Oman untuk pertukaran kru sebelum melanjutkan pelayaran ke Rotterdam.
Kru kapal yang baru naik menggantikan kru lama yang masih trauma dengan kejadian pembajakan.
Mereka diterbangkan ke Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga yang sudah cemas menanti kabar selama penyanderaan.
Kedatangan mereka disambut keluarga dengan haru di bandara Sukarno Hatta.

BERITA BAIK DAN BERITA BURUK

Malam tahun baru si Joni pesta miras bersama teman - temannya di pelabuhan.
Soalnya mumpung kapalnya lagi sandar di pelabuhan saat malam pergantian tahun.
Biasanya malah berlayar kalau memang jadwalnya.

Habis minum sampai teler di lanjutkan dengan kebut - kebutan motor di jalanan.
Akibatnya fatal,si Joni kecelakaan karena tabrakan dengan mobil.
Untung saja nyawanya tidak melayang karena kecelakaan itu.

Begitu sadar dia sudah berada di rumah sakit.
Dilihatnya  suster tersenyum kepadanya.
"Syukurlah bapak sudah sadar" kata suster.

"Suster,kenapa kaki saya terasa agak aneh dan janggal" tanya Joni kepada suster sambil memperhatikan kakinya yang terbungkus selimut.
Bapak kecelakaan semalam dan kami sudah melakukan operasi pada kaki anda.
Saya hendak menyampaikan 2 buah berita mengenai hal ini,yaitu berita baik dan berita buruk.
Berita yang mana dulu yang hendak bapak dengar? tanya suster lagi.

Saya ingin dengar berita buruknya dulu suster, jawab Joni.
Berita buruknya adalah kedua kaki Bapak terpaksa kami amputasi alias di potong, jawab suster.
Kalau berita baiknya apa suster, tanya Joni kembali.
Berita baiknya adalah sebenarnya kaki Bapak tidak perlu di amputasi, jawab suster agak takut.

Apaaaaaaa......pekik Joni kaget.
Dan si Joni pun pingsan lagi.