MEMBATASI KEINGINAN ANAK,APAKAH TANDA TAK SAYANG?

Mall Jurong Point.
Saya lagi antri dikasir untuk bayar belanjaan kebutuhan sehari-hari dikapal.
Banyak sekali orang yang antri belanja keperluan rumah tangga..
Mungkin karena 2 minggu lagi tahun baru Imlek.
Didepan saya seorang ibu dengan anaknya yang mungkin berumur 3 tahun.
Karena masih antri sang anak mengambil barang lagi dan menambahkannya ke kereta dorong yang sudah penuh.
Kelihatannya anak itu mengambil lagi sejenis snack,padahal saya lihat sudah banyak yang sejenis diatas trolli belanjaan ibunya.

Melihat anaknya menambah belanjaan,sang ibu menggelengkan kepala tanda tidak setuju.
Anaknya mencoba membujuk dengan bahasa Tionghoa yang tentu saya tidak mengerti.
Tapi ibunya tetap menggeleng tanda tidak mau.
Akhirnya anak itu mengalah dan mengembalikan barang yang dia ambil tadi ke rak tempatnya semula.
Dia kembali lagi ketempat ibunya seolah tidak ada apa-apa dan juga tidak merengek lagi.

Diam-dim saya kagum juga dengan anak kecil itu.
Dia menuruti perintah ibunya tanpa membantah lagi.
Biasanya anak-anak kalau sudah ingin dibelikan sesuatu sangat susah untuk dibantah.
Karena kalau tidak dituruti tentu akan merengek dan menangis.
Tentu kita sebagai orang tua mau tak mau menuruti kemauan sang anak,walau itu kadang tidak baik buat dia.

Membiasakan anak dituruti semua keinginannya tentu bukan suatu hal yang baik.
Sang anak akan terbiasa dan memahami hal itu bahwa apapaun yang diinginkannya akan dituruti.
Bagaimana kalau yang diinginkannya diluar kemampuan kita untuk memenuhinya?
Tentu akan jadi masalah karena sang anak tidak mau tahu dengan keadaan kita karena sudah terbiasa dituruti semua keinginannya.

Hal ini tentu suatu saat akan menimbulkan efek yang tidak baik.
Seperti yang barusan terjadi kalau tidak salah di Medan Sumatera Utara.
Saya lihat diberita televisi,seorang anak nekat melompat dari lantai atas sebuah mall dan tentu saja langsung meninggal.
Ini terjadi hanya karena ibunya menolak keinginannya untuk membelikan sebuah Handphone yang diingikannya
.
Kalau sudah begini,apakah benar tindakan kita memanjakan anak dengan menuruti semua keinginannya?



Singapura,29 Januari 2010.