Tidak terbantahkan lagi, pekerjaan yang paling menjengkelkan adalah "Menunggu".
Entah itu menunggu pacar yang minta jemput sehabis kuliah.
Menunggu istri yang lagi sibuk belanja di supermarket.
Apalagi menunggu kapan orang yang pinjam uang sama kita sadar dan mau bayar utangnya.
Menunggu istri yang lagi sibuk belanja di supermarket.
Apalagi menunggu kapan orang yang pinjam uang sama kita sadar dan mau bayar utangnya.
Tanpa harus minta bantuan lembaga survey pun aku yakin kalau 10 orang ditanya pasti 9 orang setuju dengan pendapatku.
Yang 1 orang nggak setuju karena dia lagi menungu durian jatuh dari pohon.
Tentu saja dia enjoy, tapi kalau duriannya jatuh dikepalanya tentu lain lagi pendapatnya.
Mengenai tunggu-menunggu, aku lagi sebal juga sekarang.
Gimana nggak kesal, sudah capek-capek menyiapkan semuanya untuk berangkat, tapi sampai sekarang kapal belum berangkat juga.
Minggu kemarin kapal diinspeksi sama calon pencharter.
Rekomendasinya banyak yang harus dibenahi, diganti, dan dilengkapi peralatan.
Semuanya dituruti kantor supaya kapal segera berangkat untuk beroperasi.
Abk juga mengerjakan apa-apa yang dirasa kurang beres, sehingga kapal terlihat kinclong.
Seudah itu kapal diinspeksi kembali untuk mengecek apakah rekomendasi yang diminta sudah dipenuhi.
Hasilnya OK, kapal siap berangkat.
Tapi ini sudah mau 2 minggu kok belum ada berita lanjut untuk berangkat.
Siapa yang nggak jengkel.Tapi mau bilang apa?
Kita-kita cuma bisa menunggu saja dan menunggu terus karena memang hanya itu yang bisa kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar