JUARA 2


Siang tadi aku menerima sms dari isteri.
Isinya singkat aja cuma 3 kata "Pa,anakmu juara 2".
Nggak pake embel-embel lainya, cuma itu aja.
Wah.... rupanya hari ini penerimaan Raport kelas 1 SD dan Fifi, anakku yang sulung dapat juara/rangking 2.

Bahagia rasanya membaca sms itu walau aku tidak bisa hadir disana.
Maklum lagi on board tapi kapalnya lagi dok.
Bagi aku pribadi bukan juara atau ranking yang utama.
Yang lebih penting dari itu adalah apakah dia memahami dan menguasai pelajarannya dengan baik.
Tidak selamanya nilai yang ada di raport mencerminkan apa yang di  dalam otak.

Lagipula aku tidak pernah menargetkan dia harus juara.
Kalau memang dapat ya disyukuri aja dengan wajar, jangan berlebihan.
Tidak baik rasanya kalau kita membebani anak dengan target harus juara sekian, harus ranking sekian.
Sang anak akan merasa terbebani dengan target orang tua dan mungkin itu tidak baik buatnya.

Sah-sah saja kita ingin melihat anak kita berhasil tapi jangan karena hal itu kita malah menjadikannya bagai mesin yang bisa kita setel untuk harus selalu berada di level yang kita inginkan.
Kalau semua orang tua mengharapkan anaknya juara 1, 2, 3 lantas siapa lagi yang harus berada ditempat sesudahnya?

Tidak sedikit anak yang stress karea tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya yang kadang terlalu muluk.
Tiap anak berhak untuk menjadi dirinya sendiri lepas dari bayang-bayang kita supaya dia bisa mandiri nanti.
Yang perlu kita lakukan adalah menjaga jangan sampai dia melenceng dari jalan yang ditempuhnya.

Wah-wah, kok pikiranku jadi ngelantur kemana-mana nih.
Aku langsung telepon balik untuk bicara dengannya.
Tidak lupa memberikan pujian supaya dia tahu walau bapaknya jauh tetap punya perhatian padanya.
Dan seperti biasa dia cuma ketawa-ketawa saja di telepon.
Ahhh, papa jadi kangen sama kau anakku, sama adikmu Ilham juga.
Hmmmm, tiba-tiba aku jadi kangen pulang ke rumah.

Samarinda, 17 Jan 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar