Untuk daerah sungai di hulu desa tersebut tidak ada lagi peta yang bisa dijadikan pedoman untuk berlayar.
Hal ini menyulikan bagi kapal-kapal yang masuk sampai ke hulu sungai Mahakam, terutama bagi kapal-kapal Tug Boat yang mengangkut kayu log dan batubara.
Untuk memudahkan berlayar maka kapal-kapal yang masuk ke hulu adalah dengan memakai jasa pandu alam yang biasanya memang hapal alur sungai Mahakam sampai ke pedalaman.
Peta alur dari simpang 3 Muara Pahu sampai ke tikungan Letter "V" kampung Baru. |
Tetapi tidak selamanya perusahaan mau memakai jasa pandu alam, paling satu dua trip saja dan selanjutnya Nakhoda langsung yang disuruh bawa sendiri dengan alasan menghemat biaya yang dikeluarkan untuk menyewa pandu alam.
Maka untuk memudahkan berlayar kehulu sungai Mahakam, tiap kapal biasanya membuat peta sungai Mahakam dengan versinya sendiri-sendiri.
Tentu saja banyak kekurangan dari peta tersebut dan selalu berbeda gambarnya untuk tiap kapal.
Demikian juga dengan saya, karena selalu berlyar ke hulu maka saya berusaha membuat peta alur sungai Mahakam dengan versi saya sendiri.
Karena tidak ahli dalam menggambar maka akhirnya saya mengkopi saja peta dari Google Earth dan saya edit semua tanda-tanda, kampung, jetty dan semua yang bisa dijadikan patokan untuk berlayar kehulu.
Peta ini tentu juga banyak kekurangannya, tapi sudah memadai sebagai bahan untuk membantu dalam pelayaran.
Untuk yang berminat memakai peta tersebut bisa mendownloadnya disini.
nice smart buanget .... bisa dapati peta lur mahakam dari seorang sailor man ...
BalasHapusbravo ... ikutan donload ya ...
bid LLAS dishub kota samarinda ...
ayoyoid@yahoo.com
Terimakasih, mohon dikoreksi kalau ada kesalahan terutama nama Kampung2 mungkin ada yg tidak sesuai dengan sebutan lokal.
HapusMANTAP
BalasHapus.
.
.
.
terus berbagi mas bro.....
semoga tuhan membalas kebaikannya.... salam
mantap bro ..
BalasHapusThanks bro sukses selalu kalau lintas di mahakam panggil kita di tamapole jetty
BalasHapusApakah pandu alam sifatnya wajib ..apa dasarnya
BalasHapusUntuk Pandu Alam tidak ada peraturan yang mewajibkannya.
HapusTetapi untuk berlayar ke hulu sungai yang tidak ada petanya dan tentu beresiko tinggi jika awak kapal tidak menguasai medan. Banyak kecelakaan terjadi seperti tabrakan antar kapal, menabrak rumah lanting di pinggir sungai dan kandas di daerah gosong yang tidak terpetakan.
Nah, pandu alam yang sudah berpengalaman bolak balik memandu kapal tentu sangat mahir dan menguasai daerah tersebut. Maka dipakailah pandu alam.
Ini salah satu kapal jenis Tug Boat yang terbalik di sungai Barito, saat kejadian saya tidak jauh dari lokasinya. http://marwanmohamad.blogspot.co.id/2011/05/satu-lagi-kapal-tenggelam-di-sungai.html
Hapus