Dengan naik Speed Boat saya menuju Banjarmsin.
Perjalanan dari Teluk Timbau ke Banjarmsin dengan Speed Boat sekitar 7 jam.
Sepanjang sungai yang dilewati tampak dangkal dengan gosong pasir ditiap tikungan.
Musim kemarau kayaknya akan berkepanjangan tahun ini.
Nampak dipinggir sungai petani sudah mulai menanami tepi sungai yang sudah kering.
Tadinya tanah tersebut terendam air, tapi kini sudah kering dan jadi seperti kebun yang siap ditanami.
Kalau sudah ditanami berarti petaninya yakin dalam waktu yang sampai panen agaknya air belum akan merendam tanamannya dipinggir sungai itu.
Itulah salah satu alas an saya pulang kali ini.
Saya turun dan berhenti dari kapal tempat saya bekerja.
Selama ini kapal tersebut hanya melayani pengangkutan batubara dari hulu sungai Barito.
Di Muara Tuhup kita muat batubara dengan Tongkang selanjutnya ditarik dengan Tug Boat menuju Teluk Timbau.
Kedua daerah tersebut masih di hulu sungai Barito di Kalimantan Tengah.
Kapal kita tidak pernah kelaut selama 6 bulan sejak saya naik bulan Desember 2010.
Selama ini bolak – balik saja di sungai Barito.
Jadilah saya dan teman – teman sebagai Pesungai sejati.
Tapi kini sungai sudah mulai surut airnya sehingga sudah sulit untuk dilayari kapal.
Tadinya lancar – lancar saja selama musim hujan karena air sungai besar terus.
Sekarang karena air surut banyak kapal yang kandas sehingga tidak bisa melanjutkan pelayaran.
Termasuk kapal saya juga harus stand by karena takut terjebak ditengah sungai yang makin dangkal.
Sudah 2 bulan ini kondisi tersebut tidak membaik, malah air bertambah surut.
Karena bosan bengong terus dikapal yang tidak juga bisa jalan akhirnya saya putuskan berhenti.
Dengan speed Boat saya meninggalkan kapal menuju Banjarmasin, untuk selanjutnya pulang kerumah.
Sudah waktunya lagi untuk istirahat jadi Pesungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar