Can Tho,Vietnam 28 Maret 2009.
Kemarin sore kapal tiba di Can Tho dan sampai hari ini masih berlabuh.
Masih menunggu giliran tambat di buoy untuk muat pasir.
Karena nggak ada kegiatan dikapal aku dan teman-teman turun kedarat.
Agak repot juga sih soalnya kapal nggak sandar,jadi turunnya harus pakai boat service alias perahu.
Sampai didarat sudah ada agen yang jemput sebagai penunjuk jalan.
Jalannya kemana lagi kalo nggak ke mall.Sekedar untuk cuci mata aja.
Sayangnya mallnya kecil jadi susah cari belanjaan yang diperlukan.
Maunya cari barang yang khas daerah sini,tapi nggak dapat.
Habis mallnya kayak ruko aja.
Terpaksa asal comot aja barang yang sekiranya nanti dibutuhkan untuk sehari-hari.
Untungnya aku sempat masuk toko bukunya dan dapat buku "Vietnam Tourist Guidebook".
Harganya 75.000 Dong.Dong adalah mata uang lokal Vietnam.
Kalau dikurs ke rupiah aku juga kurang jelas berapa,tapi yang pasti nilai tukarnya dibawah rupiah.
Bukunya cukup tebal juga,ada 560 halaman.
Cetakannya kelihatan agak luks dengan halaman gambar berwarna.
Buku segini kalo di Indonesia mungki kisaran harganya seratusan ribu rupiah.
Lumayan buat referensi kalau mau jalan-jalan cari tempat wisata.
Soalnya kalau jalan tanpa tujuan nanti kesasar ketempat yang nggak benar.
Habis dari mall aku minta sama guide-nya untuk singgah diwarnet.
Sekedar buka-buka email kalau ada yang masuk dan mengedit profile facebook-ku.
Kemarin di Batam bikin accountnya lewat Hp O2 pake Opera Mini tapi nggak bisa upload foto.
Inipun nggak bisa upload foto juga karena nggak ada card reader.
Soalnya ini warnet untuk game online aja.
Kebanyakan pengunjungnya anak muda yang lagi keranjingan game.
Sudah longok kekiri kanan dan kemeja operator nggak ada card reader.
Maunya sih tanya tapi berhubung speak susah nyambung terpaksa nggak jadi.
Akhirnya aku buka blog lagi.
Edit postingan yang tulisannya terhapus sebagian karena aku coba-coba edit lewat Hp di Batam minggu kemarin.
Dan terakhir bikin postingan ini,walau tanpa foto juga.
Susahnya Ngeblog pake HP
Kalo dihitung-hitung sudah sebulan lebih aku nggak pernah ke warnet.
Gimana mau ke warnet kalau untuk turun kedarat aja susah.
Jadi untuk posting dan edit blog pakai HP aja.
Hasilnya 1 posting hilang dan 1 lagi hilang sebagian teksnya.
Gimana mau ke warnet kalau untuk turun kedarat aja susah.
Jadi untuk posting dan edit blog pakai HP aja.
Hasilnya 1 posting hilang dan 1 lagi hilang sebagian teksnya.
Tarzan ketemu Tarzan
Bahasa menunjukkan bangsa,demikian bunyi pepatah.
Dari bahasa yang kita gunakan orang lain bisa mengenali dari mana kita berasal.
Banyaknya bangsa lain menggunakan bahasa suatu bangsa menunjukkan sampai dimana kebesaran bangsa tersebut.
Berbahagialah orang Inggris karena kemanapun mereka pergi akan selalu menjumpai orang-orang yang mau mempelajari bahasa ibu mereka walaupun harus bayar mahal untuk itu.
Dengan bahasa kita dapat berinteraksi dengan orang lain.Itu kalau menggunakan bahasa yang sama.Kalau beda bahasa tentu repot jadinya.
Itulah yang saya dan teman-teman alami waktu kapal masuk ke pelabuhan Can Tho,Vietnam.
Jelas sekali masalah bahasa yang jadi hambatan.Memang sih masih bisa pakai bahasa Inggris yang patah-patah.
Tapi itupun masih tetap kacau karena lawan bicara sama ngaconya dengan kita.
Terpaksa menempuh jalan tengah yang mudah dipahami semua orang.
Bahasa Tarzanlah yang dipakai kalau sudah mentok.
Sedikit isyarat disertai dengan kalimat yang patah-patah sudah cukup.
Kalau masih kurang sertakan seuntai senyum.
Asal jangan ketawa aja,nanti dikira menertawai dia.
Itulah sedikit resep kalau kita nggak menguasai bahasa lawan bicara kita.
Dari bahasa yang kita gunakan orang lain bisa mengenali dari mana kita berasal.
Banyaknya bangsa lain menggunakan bahasa suatu bangsa menunjukkan sampai dimana kebesaran bangsa tersebut.
Berbahagialah orang Inggris karena kemanapun mereka pergi akan selalu menjumpai orang-orang yang mau mempelajari bahasa ibu mereka walaupun harus bayar mahal untuk itu.
Dengan bahasa kita dapat berinteraksi dengan orang lain.Itu kalau menggunakan bahasa yang sama.Kalau beda bahasa tentu repot jadinya.
Itulah yang saya dan teman-teman alami waktu kapal masuk ke pelabuhan Can Tho,Vietnam.
Jelas sekali masalah bahasa yang jadi hambatan.Memang sih masih bisa pakai bahasa Inggris yang patah-patah.
Tapi itupun masih tetap kacau karena lawan bicara sama ngaconya dengan kita.
Terpaksa menempuh jalan tengah yang mudah dipahami semua orang.
Bahasa Tarzanlah yang dipakai kalau sudah mentok.
Sedikit isyarat disertai dengan kalimat yang patah-patah sudah cukup.
Kalau masih kurang sertakan seuntai senyum.
Asal jangan ketawa aja,nanti dikira menertawai dia.
Itulah sedikit resep kalau kita nggak menguasai bahasa lawan bicara kita.
ON FIRE ( TROUBLE ENGINE JILID I )
Laut Cina Selatan 15 Maret 2009.
Hari kedua pelayaran dari Singapore ke Cambodia.
Posisi utara pulau Tioman,Malaysia.
Cuaca buruk,ombak 3 meteran lebih.Hujan deras diiringi angin kencang.
Kecepatan kapal hanya mencapai 3 knot,padahal sudah rpm penuh.
Itupun kita hanya menarik tongkang kosong.
Bagaimana nanti pulangnya dengan beban muatan 8.000 Metrik ton.
Selepas jaga 24.00 - 04.00 saya sulit untuk tidur lagi.
Bagaimana bisa tidur kalau kapal kayak dibanting - banting ombak.
Rasanya mau jatuh dari tempat tidur.
Tapi karena capek,akhirnya saya tertidur juga.
Walau sebentar - sebentar terbangun karena benturan ombak.
Tiba -tiba antara sadar dan tidak saya mendengar suara ribut diatas.
Terdengar orang - orang berteriak,"Api,kamar mesin kebakaran.Cepat keluar dari kamar".
Saya pun melompat bangun dari tempat tidur dan berlari keatas.
Nampak orang - orang sibuk berlarian kekamar mesin dengan membawa botol pemadam.
Saya sempat melihat dari pintu kamar mesin yang terbuka,api sudah cukup besar.
Untungnya api bisa segera dipadamkan,karena botol pemadam memang dalam kondisi bagus dan yang memadamkan cukup cekatan dan berani.
Kebakarannya juga terjadi pagi hari yang sudah terang,sekitar jam 08.20.
Coba saja kalau terjadi saat malam yang gelap.Pastinya lebih susah untuk menjinakkan api.
Terlambat 5 atau 10 menit saja mungkin kapal tidak bisa diselamatkan lagi.
Karena yang terbakar adalah mesin.Apalagi kalau api sudah kena minyak dan instalasi kabel.
Mau lari kemana kita kalau kapal terbakar.Lari dari api sudah menunggu laut yang dingin dan berombak.
Mungkin begitu terjun kita langsung bablas ditelan laut.
Tapi Allah swt masih berkehendak lain untuk kita,sehingga situasi masih bisa kita kendalikan.
Setelah mengecek semua kerusakan,keadaan dilaporkan kekantor di Jakarta via Radio Pantai.
Keputusan dari kantor kapal disuruh putar haluan,kembali ke Batam untuk perbaikan.
Hari kedua pelayaran dari Singapore ke Cambodia.
Posisi utara pulau Tioman,Malaysia.
Cuaca buruk,ombak 3 meteran lebih.Hujan deras diiringi angin kencang.
Kecepatan kapal hanya mencapai 3 knot,padahal sudah rpm penuh.
Itupun kita hanya menarik tongkang kosong.
Bagaimana nanti pulangnya dengan beban muatan 8.000 Metrik ton.
Selepas jaga 24.00 - 04.00 saya sulit untuk tidur lagi.
Bagaimana bisa tidur kalau kapal kayak dibanting - banting ombak.
Rasanya mau jatuh dari tempat tidur.
Tapi karena capek,akhirnya saya tertidur juga.
Walau sebentar - sebentar terbangun karena benturan ombak.
Tiba -tiba antara sadar dan tidak saya mendengar suara ribut diatas.
Terdengar orang - orang berteriak,"Api,kamar mesin kebakaran.Cepat keluar dari kamar".
Saya pun melompat bangun dari tempat tidur dan berlari keatas.
Nampak orang - orang sibuk berlarian kekamar mesin dengan membawa botol pemadam.
Saya sempat melihat dari pintu kamar mesin yang terbuka,api sudah cukup besar.
Untungnya api bisa segera dipadamkan,karena botol pemadam memang dalam kondisi bagus dan yang memadamkan cukup cekatan dan berani.
Kebakarannya juga terjadi pagi hari yang sudah terang,sekitar jam 08.20.
Coba saja kalau terjadi saat malam yang gelap.Pastinya lebih susah untuk menjinakkan api.
Terlambat 5 atau 10 menit saja mungkin kapal tidak bisa diselamatkan lagi.
Karena yang terbakar adalah mesin.Apalagi kalau api sudah kena minyak dan instalasi kabel.
Mau lari kemana kita kalau kapal terbakar.Lari dari api sudah menunggu laut yang dingin dan berombak.
Mungkin begitu terjun kita langsung bablas ditelan laut.
Tapi Allah swt masih berkehendak lain untuk kita,sehingga situasi masih bisa kita kendalikan.
Setelah mengecek semua kerusakan,keadaan dilaporkan kekantor di Jakarta via Radio Pantai.
Keputusan dari kantor kapal disuruh putar haluan,kembali ke Batam untuk perbaikan.
Susahnya Posting dari Selat Singapore
Selama ini posting ke blog dari laut enak aja,asal masih ada sinyal.
Tapi kalau dari selat Singapore lain masalahnya.Soalnya Hp bisa dapat sinyal dari Batam dan dari Singapore,juga Malaysia.
Kalau masih sinyal dari Batam oke aja.
Repotnya kalau sinyal dari Batam menghilang dan berganti ke jaringan negara tetangga.
Jelas aja nggak bisa posting lagi karena settingan untuk HP berubah dan nggak tahu gimana caranya.Sia-sia sudah kita siapkan bahan untuk posting karena jaringan yang berubah-ubah.
Tapi kalau dari selat Singapore lain masalahnya.Soalnya Hp bisa dapat sinyal dari Batam dan dari Singapore,juga Malaysia.
Kalau masih sinyal dari Batam oke aja.
Repotnya kalau sinyal dari Batam menghilang dan berganti ke jaringan negara tetangga.
Jelas aja nggak bisa posting lagi karena settingan untuk HP berubah dan nggak tahu gimana caranya.Sia-sia sudah kita siapkan bahan untuk posting karena jaringan yang berubah-ubah.
Salah Nama,Salah Alamat
Tuas View,Singapore 12 Maret 2009.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.50 waktu lokal.Tapi Pandu yang akan membawa kapal keluar belum juga datang,padahal harusnya jam 12.30 sudah on board sesuai order.
Memang ada Pilot Boat yg mendekat kekapal tapi menjauh lagi dan berputar kekapal lain.Kelihatannya dia bingung cari kapal yang akan dinaiki.Dugaan saya memang tidak salah.Setelah puas berputar-putar akhirnya dia kembali kekapal kita.Saya langsung menyambut Pandunya untuk naik ke Anjungan.Begitu sampai diatas dia langsung komplain ke Kapten.Dia berputar-putar tadi karena mencari tongkang yang namanya Sinar Anugrah 1 tapi nggak dapat.Setelah telepon agen baru diarahkan kekapal kita.Rupanya disini nama tongkang yang diutamakan daripada kapal.Mungkin karena tongkang yang bawa muatannya,bukan kapal.Jelas saja dia nggak dapat karena tongkang kita masih memakai nama yang lama yaitu Bintang 9.Dokumen saja yang sudah berganti nama tapi nama dilambungnya belum dirubah.Jelas saja dia kesasar.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.50 waktu lokal.Tapi Pandu yang akan membawa kapal keluar belum juga datang,padahal harusnya jam 12.30 sudah on board sesuai order.
Memang ada Pilot Boat yg mendekat kekapal tapi menjauh lagi dan berputar kekapal lain.Kelihatannya dia bingung cari kapal yang akan dinaiki.Dugaan saya memang tidak salah.Setelah puas berputar-putar akhirnya dia kembali kekapal kita.Saya langsung menyambut Pandunya untuk naik ke Anjungan.Begitu sampai diatas dia langsung komplain ke Kapten.Dia berputar-putar tadi karena mencari tongkang yang namanya Sinar Anugrah 1 tapi nggak dapat.Setelah telepon agen baru diarahkan kekapal kita.Rupanya disini nama tongkang yang diutamakan daripada kapal.Mungkin karena tongkang yang bawa muatannya,bukan kapal.Jelas saja dia nggak dapat karena tongkang kita masih memakai nama yang lama yaitu Bintang 9.Dokumen saja yang sudah berganti nama tapi nama dilambungnya belum dirubah.Jelas saja dia kesasar.
East OPL.
East OPL,13 Maret 2009.
Jaga Laut lagi.
Kapal singgah berlabuh di East OPL untuk tunggu supply bahan makanan dari agen di Batam.
Pelabuhan tujuan Kaoh Kong,Cambodia.
Sudah 3 minggu nggak update berita sejak dari Vietnam,apalagi posting untuk blog.
Lumayan sekarang bisa singgah sejenak.
Masih bisa melepas kangen untuk nelpon kerumah.
Juga bisa browsing sejenak dengan sinyal yang timbul tenggelam.
Jaga Laut lagi.
Kapal singgah berlabuh di East OPL untuk tunggu supply bahan makanan dari agen di Batam.
Pelabuhan tujuan Kaoh Kong,Cambodia.
Sudah 3 minggu nggak update berita sejak dari Vietnam,apalagi posting untuk blog.
Lumayan sekarang bisa singgah sejenak.
Masih bisa melepas kangen untuk nelpon kerumah.
Juga bisa browsing sejenak dengan sinyal yang timbul tenggelam.
Langganan:
Postingan (Atom)